Sebut Jokowi Sengaja Mancing Kerumunan NTT, RG: Peristiwa Dramatis dan Tragis
Kamis, 25-Februari-2021 09:40

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pengamat Politik Rocky Gerung angkat bicara terkait kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Nusa Tenggara Timur (NTT) di tengah Pandemi Covid-19. Kunjungan tersebut lantas menjadi perbincangan karena antusias masyarakat hingga terjadi kerumunan.
Menurut Rocky, peristiwa tersebut dramatis karena ada kerumunan. Presiden Jokowi yang dia sebut sebagai aktor, keluar dari sun roof di atas mobil dan mulai melempar hadiah.
"Jadi sebetulnya terlihat itu dramatis sekali peristiwa itu, tapi akibatnya tragis karena di era pandemi. Kalau tidak pandemi, itu betul-betul dramatis untuk menaikan elektabilitas tokoh," ujar Rocky, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Kamis (25/2/2021).
Lebih lanjut Rocky jabarkan alasan kejadian yang menyeret Jokowi itu sebagai peristiwa tragis. Alasannya, karena ada pembandingnya.
- Ferdinand Bersyukur Hakim Tolak Eksepsi HRS, Netizen: Mayan Makan, Tidur Gratis 7 Tahun
- Presiden Jokowi Instruksikan Jajarannya Gerak Cepat Tangani Bencana di NTT dan NTB
- Sekretariat Negara Sebar Info Pernikahan Atta-Aurel, Warganet: Sumbangsih Buat Indonesia Apaan Yak?
- Bukan Kerumunan, Tokoh Papua Ini Sebut Acara Nikah Dihadiri Presiden adalah Acara Kenegaraan
"Tadinya saya berpikir, yang ada di mobil, keluarin kepala itu Habib Rizieq, seperti peristiwa di bandara. Kan Habib Rizieq juga begitu, naik mobil," ujar Rocky.
Apabila dibuat perbandingkan kasus Jokowi dan Habib Rizieq, menurut Rocky seharusnya ada keterangan lain dari istiana. Menurutnya, harus diterangkan kecurigaan publik pada peristiwa Jokowi atau bahkan telah berubah menjadi kejengkelan publik.
Bagi Rocky, istana tidak sekedar cukup dengan menerangkan bahwa itu peristiwa yang terjadi karena kesiagaan yang mungkin kurang dan antusiasme berlebih.
"Tapi kalau saya lihat tadi gambarnya itu, itu artinya presiden memang memancing kerumunan dengan melemparkan benda-benda dari dalam mobil yang disebut hadiah. Kan itu minta rakyatnya berkumpul 'nih, ada hadiah'. Kan kira-kira begitu," jelas dia.
Menurut Rocky, apabila presiden menganggap ini situasi pandemi, tidak sampai terjadi peristiwa yang dramatis dan tragis. Presiden Jokowi bisa saja hanya diam di dalam mobil sambil lambaikan tangan. Harapannya, ada kesempatan Paspamres meluruskan mobil dan kerumunan tak mendekat.
"Tapu justru karena presiden memancing atau meminta berkrumun dengan melempar hadiah. Mana ada orang dilempar hadiah menjauh, kan pasti mendekat," ujar Rocky.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Sulha Handayani
Tag