Ruhut: Konflik Internal Partai Demokrat saat Ini Adalah Karma
Selasa, 09-Maret-2021 15:21

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Politisi PDIP, Ruhut Sitompul (RS) meminta pihak-pihak yang tidak mengerti dengan permasalahan internal Partai Demokrat untuk diam dan tidak menyeret-nyeret nama Preaiden Joko Widodo (Jokowi) dalam konflik tersebut. Apalagi mendeksak Presiden untuk memecat Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko.
Seperti diketahui saat ini Partai Demokrat terbelah dua antara kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko yang terpilih sebagai Ketua Umum di Kongres Luar Biasa (KLB) di Deli Serdang, Sumatera Utara yang digelar 5-7 Maret 2021 lalu.
"Tolong yg tdk mengerti permasalahan di Partai Demokrat tutup mulut jgn sok pintar apalagi coba2 menyuruh Presiden RI ke 7 Bpk JOKOWI memecat KSPnya Bpk Moeldoko," tulis Ruhut di akun Twitternya @ruhutsitompul, Selasa (9/3/2021).
Menurut mantan anggota DPR ini, konflik yang teejadi di Partai Demokrat adalah karma.
- Ini Alasan Demokrat Daftarkan Merek dan Logo Partai ke Ditjen Kekayaan Intelektual Kemenkumham
- Moeldoko: Siapa Saja Nekat Korupsi Pasti Disikat
- Ramadan di Tengah Pandemi, Moeldoko: Kita Akan Menjalaninya dengan Penuh Optimisme
- SBY Daftarkan Logo Demokrat, Kelompok KLB Moeldoko: Demokrat Bukan Merek dan Milik Pribadi
"Ingat yg terjadi di PD ini KARMA yg bicara Aku mantan Kader PD yg waktu Berjayanya sebagai Anjing Penjaga MERDEKA," ujar Ruhut.
Cuitan Ruhuy pun direspon berbagai komentar pro dan kontrar oleh netizen. Berikut rangkuman komentar netizen yang terpantau Netralnews.com, Selasa (9/3/2021).
@Salmana40709476: Ngga salah juga klu presiden non aktifkan aja dulu,biar Bapak muldoko fokus menghadapi dua lisme ke pengurusan PD,setelah ada keputusan ingkra,bisa aja kan di kembalikan lg,negara lagi banyak masalah,
@DienTarsudin: Inilah perjuangan babak baru bagi Demokrat setelah dijuluki mangkrak sekarang kudeta akankah bertahan.
@kh_notodiputro: Sebaiknya kedua kubu "cooling down" dulu. Lakukan refleksi diri.Politik itu "bottom line"nya adalah kompromi, bukan konfrontasi. Duduk dan kompromi, itu lebih baik.Kalau militer atau akademik memang konfrontasi. Jangan perlakukan masalah politik spt militer atau akademik.
@rakyatbawah_: Mau kemana arah Partai yg dulunya gagah perkasa??Semakin lama semakin redup,sayang seribu sayang..
Reporter : Sesmawati
Editor : Sesmawati
Tag