Rocky Gerung Sebut Presiden Punya Anak Buah yang Memalukan dan Menjijikkan
Kamis, 07-January-2021 12:45
.jpeg)
JAKARTA, NETRALNEWS.COM – Pengamat Politik Rocky Gerung menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) memiliki anak buah yang memalukan dan menjijikkan.
Pernyataan ini disampaikan Rocky, menanggapi tindakan Pegiat Media Sosial yang diklaim Buzzer Istana, Permadi Arya mengatai Eks Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai. Permadi mempertanyakan pada Pigai “sudah selesai evolusi belum kau?”.
“Presiden punya anak buah dan gerombolan kawanan seperti ini. Itu betul–betul bukan sekedar memalukan tapi menjijikan. Disgusting itu,” ujar Rocky, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Kamis (7/1/2021).
Julukkan pedas itu disampaikan Rocky, pasalnya Indonesia sedang alami krisis yang luar biasa. Sebut saja Covid-19 yang masih menghantui, Papua yang disorot dunia internasional, tetapi seolah tidak ada refleksi yang dilakukan oleh pihak Istana.
- Guntur 'Semprot' TP3 Laskar FPI: Jangan Sombong, Merasa Diri Nabi dan Tuding Lawan Seperti Firaun
- Amien Rais Bersama TP3 Bertemu Jokowi di Istana, Seperti Pertemuan Musa dan Firaun, Muannas: Cara Berpikir Iblis
- Pengamat Sebut Potensi Perpecahan PDIP Mengulang Sejarah PNI di Era Orla
- Bertemu Jokowi, Ketua Tim TP3 Ibaratkan Pertemuan Musa dengan Fir'aun, FH Tuding Hehamahua Yahudi
Lebih lanjut Rocky menyebut bahwa Pigai merupakan temannya. Rocky paham benar, bila terima olokan, Pigai hanya menanggapi dengan biasa, santai dan “ditelan” saja.
Tetapi Rocky melihat ada bahaya dari olokan yang dilontarkan oleh Permadi.
“Yang bahaya apabila (olokan) tiba di komunitas Pigai. Kan ada krisis Papua hari ini. Seluruh fasilitas kemanusiaan rangkul Papua dan berupaya memahami mereka dan dibatalkan oleh si dungu tadi (julukan Rocky pada Permadi),” jelas Rocky.
Rocky menilai, Permadi tidak bisa membaca konteks bahwa sedang ada ketegangan di Papua. Papua juga menjadi sorotan dunia bahwa ada pembedaan keadilan sosial berdasarkan sensasi–sensasi primordial yang diupayakan untuk dipahami.
“Eh ada makhluk yang tiba– tiba datang dan datang dengan sensasi absurd,” tegas dia.
Tapi Rocky mengaku bisa memahami karena pernyataan Permadi datang dari kemampuan mengabstraksikan masalah yang dangkal.
“Anggap di Istana diisi manusia semacam ini, manusia yang benci pada orang tetapi kebencian tidak bisa diformulasikan secara akademis. Manusia yang simpan dendam tetapi tidak bisa di-upload dalam kosakata bermutu,” kata dia.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Irawan HP
Tag