Pemimpin Senior Al-Qaeda Khalid Batarfi Ditangkap, Wakilnya Tewas
Sabtu, 06-Februari-2021 12:50

YAMAN, NETRALNEWS.COM - Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk pertama kalinya mengkonfirmasi bahwa pemimpin afiliasi al-Qaeda di Yaman telah ditahan selama beberapa bulan.
Khalid Batarfi, pemimpin al-Qaeda di Jazirah Arab (AQAP), ditangkap oleh pasukan keamanan Yaman di wilayah al-Mahrah dan kemudian diserahkan ke Arab Saudi.
"Orang kedua di komando, Saad bin Atef al-Awlaqi, tewas dalam operasi di Kota Ghayda di al-Mahrah pada bulan Oktober," menurut laporan PBB.
Penangkapan Batarfi dikonfirmasi dalam sebuah laporan yang diungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB oleh pemantau PBB yang melacak ancaman global dari militan Islam.
- Arab Saudi Prioritaskan Jemaah Haji Indonesia, Yenny: Alhamdulillah..., Kabar Gembira buat Kita Semua, Netizen Malah Bilang Begini
- Kasus Harian COVID-19 Naik Lagi, Arab Saudi Salahkan Hal Ini
- Presiden Rusia Kutip Ayat Al-Quran, Jimly Bilang Ini Pesan Penting: Seluruh Umat Muslim Dunia Harus Bersatu Padu
- Soal Pembiayaan Ibadah Haji, Begini Kata Menteri Agama
Lahir di Riyadh, Batarfi menjadi pemimpin AQAP pada awal tahun 2020, setelah pendahulunya tewas akibat serangan udara AS.
Sebelum bergabung dengan AQAP, Batarfi berlatih dengan al-Qaeda di Afghanistan sebelum insiden 9/11. Dia kemudian menjadi ideolog kunci untuk kelompok tersebut dan membantu mengawasi operasi eksternalnya, sebelum menjadi pemimpinnya.
Dia adalah pemimpin al-Qaeda paling senior yang ditangkap hidup-hidup sejak Osama bin Laden mendirikan kelompok itu 30 tahun lalu.
AQAP belum mengonfirmasi atau mengakui penangkapan Batarfi. Tapi penangkapannya akan membuktikan pukulan lain bagi grup tersebut.
"Selain kehilangan kepemimpinan, AQAP menderita erosi jajarannya yang disebabkan oleh pertikaian dan desersi dan terpaksa bubar dari wilayah Al Bayda setelah kekalahan militer yang signifikan," tulis laporan PBB.
Februari lalu, pemerintah AS mengumumkan bahwa pendahulu Batarfi, Qassim al-Rimi, tewas dalam serangan udara di Yaman. Ini menyusul penembakan mematikan pada Desember 2019 di Pangkalan Udara Angkatan Laut Pensacola, Florida oleh seorang perwira angkatan udara Saudi yang, menurut Departemen Kehakiman AS, bekerja dengan AQAP, demikian seperti dilansir dari Middle East Eye.
Reporter : Tommy
Editor : Tommy Satria
Tag