Nasihat Mahfud MD untuk Pigai yang Fotonya Disandingkan dengan Gorila
Minggu, 24-January-2021 21:00

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Menkopolhukam Mahfud MD menilai, apabila ada pihak yang tidak suka dengan keterangan atau tudingan agar didiamkan saja. Menurutnya tidak perlu sampai menghina, mencaci atai menggunakan gambar hewan.
Mahfud sebut ada ungkapan, "tarkul jawaab alal jaahil jawaabun". Artinya, tidak menjawab statement atau tudingan orang dungu adalah jawaban terhadap orang dungu tersebut.
"Kalau Anda tak suka dgn statement atau tudingan seseorang yg Anda anggap ngaco, tak usahlah menghinanya dgn cacian atau gambar hewan. Diamkan sj," jelas Mahfud, dikutip dari cuitannya, Minggu (24/1/2021).
Sebelumnya, Aktivis Kemanusiaan yang juga merupakan Mantan Komisioner Hak Asasi Manusia (HAM) Natalius Pigai mengaku menjadi korban rasisme.
- Sebut KKB Pelaku Aksi Kekerasan di Beoga dan Ilaga, Kapolda Papua Tegas Bilang Begini
- Keselamatan 40 Warga di Beoga Terancam, Kapolda Papua: Mudah-mudahan Mereka Bisa Dievakuasi
- Penembakan Dua Guru di Papua, Pembela HAM: Sangat Keji dan Tak Manusiawi
- Hindari Warga Begoa dari Aksi Kekerasan KKB, Ini yang Akan Dilakukan Kapolda Papua
Ini terjadi menyusul adanya sebuah akun media sosial bernama Ambroncius Nababan. Akun tersebut mengunggah foto Pigai sambil menyandingkannya dengan foto hewan, Gorila.
Mengetahui hal ini, Pigai tidak hanya tinggal diam dan memberikan komentar dan menyeret nama Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, selama pemerintahan Jokowi, pembantaian, pembunuhan dan kejahatan HAM di Papua cenderung didasari rasisme.
Lebih lanjut Pigai tegaskan bahwa kita harus menghapuskan rasisme. Menurutnya negara memelihara dan mengelola rasisme sebagai alat pemukul tiap orang yang bersebrangan dengan kekuasaan.
Pigai merasa, rasisme telah menjadi kejahatan kolektif negara pada Rakyat Papua, Bangsa Melanesia.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Irawan HP
Tag