Musni Umar Ungkap Alasan Sosiologis Gisel dan Nobu Bisa Jadi Tersangka

Rabu, 06-January-2021 11:30

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Sosilolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar turut angkat bicara terkait kasus  yang menyandung Penyanyi Gisella Anastasia dan Michael Yakinobu De Fretes. Seperti diketahui, keduanya ditetapkan sebagai tersangka dari kasus video syur berdurasi 19 detik yang viral di media sosial.

Dari aspek sosiologis, Musni katakan bahwa Indonesia adalah bangsa yang religius dan bangsa yang taat beragama. Seperti yang tertuang pada UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 yang berbunti bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

“Semua agama melarang yang namanya tindak pornografi, apalagi perbuatan yang tidak dilakukan oleh pasangan suami istri. Hasil perbuatan direkam dan sebarluaskan di masyarakat, meruntuhkan moralistas masyarakat,” ujar Musni, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Rabu (6/1/2021).

“Menurut aspek sosiologis, tidak boleh dilakukan dan merugikan bangsa. Ini pelajaran bagi mereka yang sandang predikat selebriti,” tegas dia.

Pasalnya, menurut Musni, selebriti merupakan tokoh yang kerap diikuti, mejadi teladan, dan dicontoh atau ditiru oleh masyarakat. Menurutnya, jangankan video syur, cara berpakaian, tatanan rambut, dan apapun yang dilakukan selebriti banyak diikuti masyarakat.

Musni juga menggarisbawahi bahwa apapun yang dilakukan selebriti bisa diikuti oleh anak muda yang belum memiliki pegangan dan kekuatan agama yang baik. Dampaknya, anak muda mengikuti apa yang dilakukan oleh selebriti.

Lebih lanjut Musni mengapresiasi penegakan hukum pada Gisel dan Nobu.  Pasalnya hukum yang diterapkan adil dan benar akan ciptakan ketenangan dan kedamaian, serta suasana harmonis.

“Penegakan hukum akan ciptakan masyarakat yang taat pada hukum. Jadi kita tentu sambut baik pengusutan dan penyidikan yang dilakukan pada mereka (Gisel dan Nobu),” kata Musni.

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Sosilolog sekaligus Rektor Universitas Ibnu Chaldun Musni Umar turut angkat bicara terkait kasus  yang menyandung Penyanyi Gisella Anastasia dan Michael Yakinobu De Fretes. Seperti diketahui, keduanya ditetapkan sebagai tersangka dari kasus video syur berdurasi 19 detik yang viral di media sosial.

Dari aspek sosiologis, Musni katakan bahwa Indonesia adalah bangsa yang religius dan bangsa yang taat beragama. Seperti yang tertuang pada UUD 1945 Pasal 29 Ayat 1 yang berbunti bahwa “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa”.

“Semua agama melarang yang namanya tindak pornografi, apalagi perbuatan yang tidak dilakukan oleh pasangan suami istri. Hasil perbuatan direkam dan sebarluaskan di masyarakat, meruntuhkan moralistas masyarakat,” ujar Musni, dikutip dari pernyataan di kanal Youtubenya, Rabu (6/1/2021).

“Menurut aspek sosiologis, tidak boleh dilakukan dan merugikan bangsa. Ini pelajaran bagi mereka yang sandang predikat selebriti,” tegas dia.

Pasalnya, menurut Musni, selebriti merupakan tokoh yang kerap diikuti, mejadi teladan, dan dicontoh atau ditiru oleh masyarakat. Menurutnya, jangankan video syur, cara berpakaian, tatanan rambut, dan apapun yang dilakukan selebriti banyak diikuti masyarakat.

Musni juga menggarisbawahi bahwa apapun yang dilakukan selebriti bisa diikuti oleh anak muda yang belum memiliki pegangan dan kekuatan agama yang baik. Dampaknya, anak muda mengikuti apa yang dilakukan oleh selebriti.

Lebih lanjut Musni mengapresiasi penegakan hukum pada Gisel dan Nobu.  Pasalnya hukum yang diterapkan adil dan benar akan ciptakan ketenangan dan kedamaian, serta suasana harmonis.

“Penegakan hukum akan ciptakan masyarakat yang taat pada hukum. Jadi kita tentu sambut baik pengusutan dan penyidikan yang dilakukan pada mereka (Gisel dan Nobu),” kata Musni.