Minta Jokowi Tolak Wacana Presiden 3 Periode, FH ke Mardani: Jangan Ikuti FZ Ngelike Konten Porno
Senin, 15-Maret-2021 14:10
12.jpeg)
JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Mantan politisi Demokrat, Ferdinand Hutahean menanggapi pernyataan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera yang meminta Presiden Jokowi menolak wacana presiden tiga periode.
Menurutnya, sebagai anggota DPR, Mardani harus mengerti pernyataan Presiden Jokowi tentang wacana presiden tiga periode. Jangan mengikuti langkah Fadli Zon yang ngelike konten porno.
Ferdinand pun meminta Mardani Ali menggunakan ponsel untuk mencari tahu pernyataan Presiden Jokowi. Jangan minta diajarin terus.
"Bung Mardani, sbg Anggota DPR sayang sekali kalau blm membaca dan blm melihat pernyataan Presiden ttg wacana 3 periode. Banyak2 baca berita bang, jgn ngikutin FZ ngelike konten porno," kata Ferdinand dalam akun Twitternya.
- Pendiri NU Hilang dari Kamus Sejarah, Mardani: Perkara Besar, Tak Boleh Selesai dengan Minta Maaf
- Nadiem Sowan ke PBNU Minta Maaf, Mardani Ali: Jangan Seenaknya Mengubah Sejarah
- Bela HRS dan Ancam Serukan Jihad, FH ke Amien Rais: Kau Pikir Kau Siapa?
- Haikal Minta Jokowi Ganti Menteri Nadiem dengan Figur yang Nasionalis Religius dan Pancasilais
"Gunakan HP mu klik google cari pernyataan presiden, masa yg begini hrs diajari? Malu dong..!," lanjutnya.
Sebelumnya Mardani Ali Sera meminta Joko Widodo segera mengambil sikap dan menegaskan kembali penolakan wacana Presiden dapat memimpin tiga periode.
Pernyataan Mardani sekaligus menanggapi kecurigaan mantan politikus senior Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais yang menangkap gelagat pembahasan pasal Presiden akan kembali terpilih tiga periode.
"Wacana tiga periode perlu segera ditegaskan Pak Jokowi bahwa tidak akan ada tiga periode," kata Mardani, Sabtu (13/3/2021).
Menurut dia, ide kepemimpinan Jokowi dalam tiga periode merupakan sesuatu yang berbahaya. Ia khawatir hal itu justru akan menjadi tirani bagi masyarakat.
Anggota Komisi II DPR RI itu tak menampik kecurigaan Amien soal potensi tiga periode presiden Jokowi. Apalagi, kecurigaan itu muncul di tengah konflik internal Partai Demokrat dengan melibatkan Kepala Staf Presiden (KSP) Moeldoko.
"Kembali pada tirani (presiden tiga periode). Tanda-tanda bisa saja berkembang. Apalagi ada cerita KLB Demokrat," kata dia.
Reporter : Wahyu Praditya P
Editor : Nazaruli
Tag