Menyesal Seumur Hidup Pernah Tabrak Ayam Hingga Mati, TZ Bandingkan dengan Wafatnya Ustadz Maheer

Rabu, 10-Februari-2021 20:39

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Tengku Zulkarnain menceritakan pengalamannya menabrak mati ayam. Hal itu, ia bandingkan dengan meninggalnya tersangka Ustadz Maheer At Thuwailibi. 

Tengku mengaku saat remaja pernah menabrak mati ayam tetangganya hingga ia harus bertanggungjawab kepada pemiliknya. Tengku Zul pun mengaku menyesal seumur hidupnya terkait peristiwa itu. 

"Saat remaja saya pakai motor dan menabrak ayam di jalan. Ayam itu mati. Saya jumpai pemiliknya, dan dia kenal saya dan menolak diganti rugi. Sampai skrg hati saya selalu tdk enak jika ingat peristiwa itu. Apakah mrk yg menyebabkan Ust Maher dipenjara dan wafat di sana menyesal..?," Tulisnya seperti dilansir Jakarta, Rabu (10/2/2021). 

Pada cuitan lainnya, Tengku juga mengungkapkan kalau selama penahanan seseorang pasti dinyatakan status kesehatannya. Jika memang seorang tahanan sakit harusnya disembuhkan terlebih dahulu sesuai dengan pedoman pancasila. 

"Saat tersangka atau saksi di BAP, selalu ditanyakan terlebih dahulu apakah sehat jasmani dan rohani dan dapat menjalani pemeriksaan. Begitu juga saat perkara digelar. Selalu ditanyakan hal yg sama.Jika dia sakit maka diobati lebih dahulu.Sesuai isi Sila II Pancasila, " Tulisnya lagi.  

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Majelis Ulama Indonesia (Wasekjen MUI) Tengku Zulkarnain menceritakan pengalamannya menabrak mati ayam. Hal itu, ia bandingkan dengan meninggalnya tersangka Ustadz Maheer At Thuwailibi. 

Tengku mengaku saat remaja pernah menabrak mati ayam tetangganya hingga ia harus bertanggungjawab kepada pemiliknya. Tengku Zul pun mengaku menyesal seumur hidupnya terkait peristiwa itu. 

"Saat remaja saya pakai motor dan menabrak ayam di jalan. Ayam itu mati. Saya jumpai pemiliknya, dan dia kenal saya dan menolak diganti rugi. Sampai skrg hati saya selalu tdk enak jika ingat peristiwa itu. Apakah mrk yg menyebabkan Ust Maher dipenjara dan wafat di sana menyesal..?," Tulisnya seperti dilansir Jakarta, Rabu (10/2/2021). 

Pada cuitan lainnya, Tengku juga mengungkapkan kalau selama penahanan seseorang pasti dinyatakan status kesehatannya. Jika memang seorang tahanan sakit harusnya disembuhkan terlebih dahulu sesuai dengan pedoman pancasila. 

"Saat tersangka atau saksi di BAP, selalu ditanyakan terlebih dahulu apakah sehat jasmani dan rohani dan dapat menjalani pemeriksaan. Begitu juga saat perkara digelar. Selalu ditanyakan hal yg sama.Jika dia sakit maka diobati lebih dahulu.Sesuai isi Sila II Pancasila, " Tulisnya lagi.