Ini yang Harus dan Tidak Boleh Dilakukan Sebelum dan Sesudah Vaksinasi
Rabu, 10-Februari-2021 09:46

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof dr Zubairi Djoerban SpPD ungkap, lima mitos dan fakta terkait "sebelum dan sesudah vaksinasi".
Pernyataan ini disampaikan, pasalnya ada beberapa pendapat yang salah tapi dianggap benar tentang pelaksanaan Vaksin Covid-19. Dia lantas memberi penjelasan terkait apa yang sebenarnya harus dan tidak boleh dilakukan sebelum dan sesudah divaksin.
"PENDAPAT: Setelah divaksinasi seseorang tidak akan menyebarkan virus korona, karena tubuhnya tidak mengandung virus yang bisa ditularkan.
YANG BENAR: Masih mungkin untuk menyebarkan virus," kata Prof Zubairi, dikutip dari cuitannya, Rabu (10/2/2021).
- Kasus Korupsi Masjid Sriwijaya, Kejati Sumatera Selatan Agendakan Pemanggilan Jimly Asshiddiqie
- Sentil Fadli Zon Soal Ambil Alih TMII, TG: Balikin Juga Kontribusi dari 44 Tahun Lalu
- Bahar Smith Aniaya Sopir Taksi Online yang Tak Kenal Dirinya, TG: Kalau Kurang Terkenal, Ya Jangan Salahkan Orang Lain Dong
- Survei SMRC, Masyarakat Dukung Langkah Pemerintah Membubarkan FPI
Ada pula pendapat bahwa sebelum divaksin sebaiknya mengonsumsi obat pereda nyeri agar rasa sakit akibat suntikan berkurang.
Kebenarannya, beberapa obat penghilang rasa sakit itu adalah antiperadangan, yang justru berpotensi mengurangi keefektifan suntikan.
"PENDAPAT: Seseorang tidak boleh olahraga sebelum divaksin.
YANG BENAR: Justru olahraga teratur itu sangat penting. Jangan salah kaprah," tegas dia.
Ada pendapat tentang penting mengonsumsi vitamin A, C dan D3, probiotik, sebelum divaksin, yang akan meningkatkan respons kekebalan tubuh terhadap vaksin.
Kebenarannya, respons kekebalan itu terjadi tak dalam waktu dekat. Pun, menjaga nutrisi kan sudah seharusnya karena bagus untuk tubuh.
Ada pula pendapat bahwa orang harus tidur nyenyak sebelum divaksin. Kebenarannya memang tidur nyenyak itu selalu bermanfaat. Jadi menurutnya istirahat cukup itu adalah ide bagus sebelum divaksin.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Nazaruli
Tag