Ini Bukti Corona Varian Baru B117 Menular Lebih Cepat dan Penangkalnya
Kamis, 04-Maret-2021 16:00

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Ketua Satgas Covid-19 dari Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Profesor Zubairi Djoerban mengatakan, Corona varian baru B117 kasusnya bertambah dan telah ditemukan di Indonesia.
Prof Zubairi menjelaskan, B117 berkembang biak lebih banyak saat menumpang hidup di saluran napas manusia. Sehingga, virus ini muncul dengan jumlah lebih banyak juga.
"Hal itu yang menyebabkan penularannya lebih cepat," ujar Prof Zubairi, dikutip dari cuitannya, Kamis (4/3/2021).
Lantas, apa buktinya B117 menular lebih cepat? Prof Zubairi meminta masyarakat melihat Negara Inggris.
- Marah ada Ustadz Jadi-jadian Hina Agama Lain, TG: Agama Gue tidak Ajarkan Menjadi Manusia Barbar
- Sebut 80 Triliun Anggaran Pendidikan Dikelola Kementrian, DS: Mereka Berubut Saling Menjegal
- Teddy Sebut Tersangka Penistaan Agama Islam Joseph Paul Zhang Pengecut, Ini Alasannya
- DND Diduga Hina Hindu, Muannas: Terus Proses Hukum Buat Efek Jera, Jangan Berhenti di Materai
Di Inggris, beberapa bulan terakhir penularannya lebih cepat 70 persen. Tapi, ketika sudah banyak yang divaksinasi, maka angka kasus di sana menurun cukup signifikan.
"Bisa dicek," sambung dia.
Lebih lanjut Prof Zubairi jelaskan, apabila di Inggris vaksinnya terbukti efektif menangkal varian itu. Inggris sendiri diketahui memakai Vaksin Pfizer.
"Bagaimana Indonesia? Belum ada bukti Sinovac bisa menangkal B.1.1.7. Kita tunggu saja bukti ilmiahnya," ujar dia.
Menurut Prof Zubairi, wajar apabila masyarakat khawatir akan B117 tetapi dia harap tidak terjadi kepanikan. Prof Zubairi yakin, kesadaran masyarakat Indonesia terhadap protokol kesehatan semakin tinggi.
"Saya optimistis dan tidak bermaksud menebar ketakutan. Saya menyampaikan ini agar kita waspada. Tidak bermaksud bikin takut," kata dia.
Selain itu, timbul juga pertanyaan, apakah strain B117 ini masih bisa terdeteksi di swab test PCR atau tidak. Ditegaskan Prof Zubairi, tetap bisa terdeteksi.
"Tetap bisa.
Tapi kalau tes-tes Covid-19 yang belum ada bukti ilmiahnya, ya saya tidak tahu," kata dia.
Reporter : Martina Rosa Dwi Lestari
Editor : Irawan HP
Tag