Harga Cabai Rp30 Ribu per Kg di Mojokerto, Ratusan Hektar Lagi Siap Panen Jelang Ramadhan
Senin, 05-April-2021 15:15

MOJOKERTO, NETRALNEWS.COM - Bantuan pengembangan kawasan serta bantuan benih cabai dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang sebagian besar tertanam pada akhir 2020 kini mulai panen. Volume pasokan ke pasar kembali stabil dan harga normal.
Stabilnya harga cabai ini tidak terlepas dari pendampingan dan bimbingan pengembangan kawasan cabai dari Kementan.
“Alhamdulillah, sekarang cabai sudah normal kembali. Di tingkat petani itu Rp 30 ribu/kg. Saya tegaskan bahwa naiknya harga cabai tempo hari karena belum memasuki masa panen di daerah sentra,” ujar Dirjen Hortikultura, Prihasto Setyanto seperti dikutip dari laman Kementerian Pertanian, Senin (5/4/2021).
Menurutnya, peningkatan harga cabai belakangan ini telah membuat petani mendapatkan manfaatnya yaitu bisa melunasi utang yang ditanggung pada panen sebelumnya.
- Punya Bisnis Baru Dimas Beck Comeback
- Peluang Besar Bagi UKM, Ini Produk Alami dari Indonesia yang Sangat Diminati di Rusia
- Meninggal di Penjara, Ini Sepak Terjang Bernie Madoff Sebagai Penipu dan Pebisnis Skema Ponzi Terbesar di Dunia
- Harga Emas Melesat 1,76 Persen Dipicu Anjloknya Imbal Hasil Obligasi AS
“Kita tahu bahwa cabai sempat jatuh harganya akibat cuaca ekstrem dan sekaligus efek kebijakan PSBB,” ujarnya.
Cabai rawit yang tadinya menyentuh harga Rp 100 ribu/kg di tingkat petani, kini kembali di angka Rp 30 ribu/kg.
Meski turun, petani cukup berbahagia karena keuntungan selama meroketnya harga mampu menutupi kerugian pada musim panen sebelumnya.
Anggota Kelompok Tani Sumber Rejeki, Supeno juga mengakui bahwa dirinya mengantongi Rp 170 juta dari hasil panen cabai rawit seluas 1 hektar.
“Iya, sekarang banyak yang bisa nabung. Ada yang beli motor, sapi, emas, bahkan mobil dari hasil panen musim ini. Alhamdulillah utang teman-teman petani bisa terbayar. Kalau saya sendiri memperoleh Rp 170 juta dan bisa beli mobil,” ujarnya.
Petani lain, Saimin membeberkan bahwa harga yang diperoleh sejak awal panen Januari sebesar Rp 50 ribu/kg lalu naik Rp 10 ribu/kg setiap minggunya. Puncaknya harga Rp 100 ribu/kg lalu turun lagi sampai Rp 30 ribu per hari ini, (1/4).
“Prediksi saya harga akan turun lagi karena daerah-daerah lain mulai panen,” sambung Saimin.
Pertanaman cabai di Kabupaten Mojokerto terpusat di Kecamatan Dawar Blandong dan Jetis.
Lahannya merupakan lahan tadah hujan yang hanya bisa ditanami cabai setahun sekali. Pertanaman yang sedang dipanen saat ini merupakan pertanaman bulan Oktober-Desember seluas 2.961 hektare.
Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Mojokerto, Wastuti Muryati saat diwawancarai mengungkapkan bahwa tahun ini petani cabai di Mojokerto mendapatkan pendapatan yang luar biasa dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Meskipun harga saat ini sudah turun, namun petani sudah menikmati harga tinggi pada waktu puncak panen.
“Persiapan Ramadhan – Idul Fitri nanti masih ada 823 hektare yang akan dipanen. Insya Allah sampai lebaran harga stabil. Kediri, Gresik, Malang dan wilayah Jawa Tengah juga memasuki panen raya,” pungkasnya.
Reporter :
Editor : Irawan HP
Tag