Bursa AS Merosot Didorong Aksi Investor 'Buang' Saham Teknologi Besar, Nasdaq Anjlok 100 Poin
Jumat, 19-Februari-2021 08:25

NEW YORK, NETRALNEWS.COM - Indeks bursa saham Amerika Serikat atau Wall Street berakhir melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), karena investor beralih dari saham-saham teknologi besar.
Data pengangguran mingguan di AS mengejutkan sehingga pemulihan pasar tenaga kerja dinilai belum sepenuhnya solid. Pabrik mobil ditutup sementara akibat kekurangan chip semikonduktor global.
Indeks Dow Jones Industrial Average terpangkas 119,68 poin atau 0,38 persen menjadi ditutup di 31.493,34 poin. Indeks S&P 500 berkurang 17,36 poin atau 0,44 persen, menjadi menetap di 3.913,97 poin.
Sementara, indeks Komposit Nasdaq jatuh 100,14 poin atau 0,72 persen, menjadi berakhir di 13.865,36 poin.
- Harga Emas Melesat 1,76 Persen Dipicu Anjloknya Imbal Hasil Obligasi AS
- Pengaduan Konsumen terkait Asuransi Semakin Meningkat, OJK Jelaskan Penyebabnya
- Nyaris Kehilangan Uang Ratusan Juta, WN Prancis Laporkan Investasi Ilegal LTC ke OJK
- Pemerintah Sebut Curah Hujan Tinggi Masih Jadi Ancaman Bagi Ketersediaan dan Stabilitas Harga Pangan
Sebanyak 9 dari 11 sektor utama S&P 500 berakhir di zona merah, dengan sektor energi anjlok terdalam yaitu 2,27 persen. Hanya sektor utilitas dan consumer discretionary yang menguat meski tipis.
Saham Apple Inc, Tesla Inc, dan Facebook Inc, membebani indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq yang padat teknologi. Saham Facebook turun 1,5 persen menjadi 269,39 dolar saat Wall Street menilai konsekuensi yang lebih luas dari langkahnya untuk memblokir semua konten berita di Australia.
Laporan laba perusahaan-perusahaan yang kuat, kemajuan dalam peluncuran vaksinasi dan harapan paket stimulus federal senilai 1,9 triliun dolar AS membantu indeks saham AS kembali mencapai rekor tertinggi pada awal pekan ini.
Tetapi reli selama berbulan-bulan menunjukkan saham sekarang memiliki penilaian tinggi, kata Direktur Investasi Dana kekayaan Swasta Glenmede, Jason Pride, di Philadelphia.
"Kami masih berada dalam lingkungan bullish yang hati-hati untuk pasar secara keseluruhan," kata Pride, mengutip dua alasan.
“Kita akan mendapatkan pemulihan ekonomi yang dipicu oleh vaksin, itu nomor satu. Sisi lain dari cerita itu adalah pasar sebagian besar telah memperkirakan dan mendorong diri mereka sendiri ke wilayah yang dinilai terlalu tinggi. Pasar akan berjuang dengan itu,” katanya, seperti dikutip Antara.
Reporter : Irawan HP
Editor : Irawan HP
Tag