Banjir Halmahera Utara, 1.801 Jiwa Mengungsi
Senin, 18-January-2021 09:15

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Banjir melanda Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara akibat hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Sabtu (16/1/2021) pukul 12.00 WIT dengan tinggi muka air 50 sampai 100 sentimeter.
Terdapat lima kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Kao Barat, Kecamatan Halmahera Utara, Kecamatan Galela Barat, Kecamatan Galela Selatan dan Kecamatan Loloda Utara.
Pusat Pengendali Operasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan, sebanyak 1.801 jiwa mengungsi akibat banjir tersebut.
"Rincian dari kerugian materil akibat bencana tersebut antara lain satu unit jembatan terputus, 809 unit rumah terendam, tiga unit rumah terbawa banjir dan dua unit rumah rusak berat," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati dalam keterangan tertulisnya, Minggu (17/1/2021).
- Kawasan Cipinang Melayu Kerap Terendam Banjir, Wagub DKI Ungkap Penyebabnya
- Kali Sunter Meluap, Permukiman di Cipinang Melayu Terendam Banjir
- Gempa Malang, Laporan Sementara BPBD Jatim: 1 Orang Meninggal, 1 Luka Ringan, Rumah Warga Rusak
- Sempat Dinyatakan Meninggal, Tiga Korban Bencana di NTT Ternyata Ditemukan Masih Hidup
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Halmahera Utara melakukan kaji cepat, berkoordinasi dengan instansi terkait, masyarakat dan relawan serta tim gabungan dalam melakukan evakuasi masyarakat terdampak.
Selain itu, BPBD Kabupaten Halmahera Utara juga mendirikan tenda pengungsi di perbatasan antara Desa Pitago dan Desa Kai.
Adapun BPBD Kabupaten Halmahera Utata memantau banjir saat ini telah berangsur surut.
Berdasarkan pantauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Provinsi Maluku Utara berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir.
Untuk itu, BNPB mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan siaga ditengah musim hujan yang akan terjadi di sejumlah wilayah hingga Februari 2021.
"Masyarakat dapat memantau informasi prakiraan cuaca melalui BMKG serta memeriksa potensi bencana disekitar wilayah melalui InaRisk," jelas Raditya.
Reporter : Adiel Manafe
Editor : Irawan HP
Tag